BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia teknologi
semakin maju maka diperlukan kesadaran kita untuk berusaha menerapkan teknologi
tepat guna yang dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Dengan penerapan
teknologi sains khususnya dalam ilmu teknik elektro, dapat membantu memudahkan masyarakat
dalam melakukan suatu pekerjaan Dalam kehidupan sehari-hari perokok masih
banyak kita jumpai di sekitar kita baik di tempat umum maupun di dalam area
yang telah dilarang untuk merokok.Seperti yang kita ketahui asap rokok dapat
menimbulkan polusi udara yang tidak baik bagi kesehatan dan dapat menganggu
pernapasan orang yang berada dalam
ruangan ,serta efek buruk dari asap rokok bukan hanya berbahaya bagi perokok
aktif,tetapi resikonya lebih besar bagi perokok pasif yang tidak sengaja
menghirup udara yang tercemar asap rokok.
Asap rokok banyak mengandung bahan kimia berbahaya dan zat adiktif
seperti Carbon Monoxida,ethanol,Tar,Nikotin,Hydrogen Cyanide,Amonia,Nitrosamina (zat penimbul kanker) dan zat-zat kimia
lainnya yang tidak baik untuk kesehatan.
Karena faktor negatif yang diakibatkan oleh asap rokok pada area tertentu telah diberi himbauan larangan untuk merokok ,misalnya pada rumah sakit,gedung bioskop,ruangan ber-AC dan diperkantoran .banyak himbauan dan papan info telah dipasang di area public yang memuat tulisan “Dilarang Merokok”,namun imbauan yang berbentuk visual seperti itu masih banyak yang tidak memerhatikannya,dikarenakan sebagian perokok tidak memahami sikap toleransi pada ketidaknyamanan perokok pasif yang terpaksa menghirup asap rokok.Pada tugas akhir ini akan merancang sebuah Alat Pendeteksi Asap Rokok Dengan Output Suara Berbasis Arduino Nano yang berfungsi sebagai alat pemberitahuan sekaligus sebagai indikator pemberitahuan.alat ini diharapkan dapat mengatasi solusi tentang masalah polusi asap rokok yang terdapat dalam suatu ruangan.
1.2 Rumusan Masalah.
Adapun perumusan masalah
dalam pengerjaan tugas akhir ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana memposisikan sensor asap MQ-7
di dalam ruangan agar sensor lebih efektif untuk mendeteksi asap rokok?
2.
Bagaimana untuk membuat sistem
pendeteksi asap rokok?
3.
Bagaimana respon alat
terhadap kondisi dalam ruangan?
1.3 Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan dari
penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:
1.
Ingin memberi peringatan kepada
perokok agar tidak merokok di dalam ruangan yang telah dilarang untuk merokok..
2.
Mengubah sistem dalam
ruangan tertutup menjadi tempat
yang nyaman tanpa asap rokok dan
mengurangi perokok dalam melakukan suatu kegiatan sehingga memberikan kemudahan
dan efisiensi dalam menghirup udara yang sejuk.
1.4 Manfaat Penelitian dan Perancangan
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dari alat ini antara lain:
1.
Mampu meminimalisirkan perokok sehingga
tingkat kenyamanan lebih terjamin.
2.
Keamanan dan kenyamanan,tanpa
asap rokok .
3.
Memberikan kepuasan karena
dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat
dalam melakukan kegiatan di dalam ruangan tertutup.
4.
Dapat mengembangkan ilmu yang
telah dipelajari di bangku perkuliahan.
1.5 Batasan Masalah
Adapun ini
hanya membahas permasalahan yang berkaitan dengan tugas akhir ini yaitu:
1.
Alat ini hanya mendeteksi ada dan tidaknya asap rokok
didalam ruangan yang telah ditentukan ,dengan kadar konsentrasi zat gas co 198 ppm-1000 ppm.
2.
Ruangan yang digunakan khusus pada ruangan yang kedap udara
dengan ukuran ruangan 3 x 3 x 4
m
dengan jarak peletakan sensor 2 meter dari lantai.
3.
Untuk memperoleh kondisi normal saat sistem pertama kali
dihidupkan sensor perlu pemanasan dengan heater untuk membersihkan ruangan
sensor dari kontaminasi udara luar.
4.
Mikrokontroler yang digunakan
berbasis Arduino Nano.
1.6 Metodologi
Sesuai
dengan permasalahan yang dianalisa dalam tugas akhir ini penulis menggunakan
beberapa metode, yaitu :
1.
Metode studi literatur
Metode ini
dilakukan untuk mengumpulkan
informasi dengan cara melakukan percobaan
terlebih dahulu dengan menggunakan arduino sebagai pemograman arus,
tegangan, cos phi, dan selanjutnya dengan mensetting pengeluaran dana pada
arduino. Puncak dari metode ini adalah membangun alat rancang sesuai dengan
yang telah di rencanakan dengan memfokuskan pada sistem mekanik dan
perancangan.
2.
Metode eksperimen
Yaitu metode dengan
melakukan percobaan pada setiap rangkaian sensor rangkaian minimum sistem
arduino Nano dan rangkaian .
3.Metode Study Kepustakaan
Yaitu metode studi literature
dari beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan diteliti
untuk dijadikan sebagai bahan argumentasi terhadap permasalahan yang dituangkan
ke dalam pembahasan tugas akhir.
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Tugas Akhir
ini penulis menyusun dengan sistematika bab dan juga sub bab, sehingga
penulis membentuk dan menyusun Tugas
Akhir ini dengan pedoman format dan
sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat
tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metoda penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat
tentang dasar teori yang menjelaskan tentang fungsi dan cara kerja
komponen-komponen yang digunakan dalam sistem,serta menjelaskan sistem secara
keseluruhan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat
tentang penjelasan mengenai cara melakukan penelitian mulai dari desain, implementasi,
dan pengujian perangkat yang akan dibuat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan
tentang hasil dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan
hasil pengujian peralatan yang telah dilakukan penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam Bab ini
berisikan tentang ringkasan dan kesimpulan dari pada hasil analisis dan
pembahasanbeserta saran-saran.
`BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asap Rokok
Merokok
adalah kegiatan yang sangat merugikan, baik untuk perokok maupun untuk orang
yang berada di sekitar perokok. Walaupun telah banyak himbauan tentang bahaya
merokok namun tetap saja jumlah perokok tidak berkurang. Apabila ada seseorang
yang merokok dalam ruangan, bahan kimia nikotin tetap berada dalam ruangan,
diserap oleh kain tirai dan karpet maupun permukaan benda lain. Gambar 2.1 di
bawah ini, menunjukkan beberapa kandungan berbahaya dalam sebatang rokok.
Gambar 2.1. Racun Dalam Rokok[2]
Kandungan asap rokok yang terdiri dari
lebih empat ribu bahan kimia dan beracun ini bersifat genotoxic. Artinya adalah
menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel DNA yang kemudian bisa berakibat
terjadinya mutasi dalam sel yang
tidak terkendali sehingga bisa menyebabkan kanker.
2.2
Gas CO
Karbon monoksida adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom
karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Gas yang yang dapat berasal dari pembakaran kendaraan
bermotor ini merupakan salah satu yang dapat membahayakan kesehatan. Asap
tembakau merupakan sumber CO.
Efek toksik sebagai akibat dari
terhirup dan terserapnya gas karbon monoksida terjadi karena karbon monoksida
berikatan dengan hemoglobin dan menggantikan oksigen dalam darah
HbO2
+ CO↔ COHb + O2
Semakin
banyak gas karbon monoksida yang ada dan yang kita hirup memiliki efek berbeda
pada tubuh kita. Efek gas CO bagi kesehatan dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut ini.
Tabel 2.1 Efek CO Bagi Kesehatan[3]
Level CO
|
Efek Bagi Kesehatan
|
0 PPM
|
Normal,
udara bersih.
|
9 PPM
|
Level
maksimum yang disarankan dalam ruangan
|
10-24 PPM
|
Masih baik
jika tidak lama dalam ruangan.
|
25 PPM
|
Max TWA
Exposure for 8 hour work-day (ACGIH).
|
50 PPM
|
Maximum permissible exposure in
workplace (OSHA).
|
100 PPM
|
Slight
headache after 1-2 hours.
|
200 PPM
|
pusing,
mual, collapse dan pingsan setelah terhirup selama 2-3 jam
|
400 PPM
|
Headache
and nausea after 1-2 hours of exposure.
Life threatening in 3 hours. |
800 PPM
|
pusing,
mual, collapse dan pingsan setelah terhirup selama 1 jam.meninggal dalam 2-3
jam.
|
1000 PPM
|
Tidak
sadarkan diri.
|
1600 PPM
|
Pusing,
mual, meninggal jika tidak ditangani setelah terhirup dalam 1-2 jam
|
3200 PPM
|
pusing,
mual, jika tidak ditangani akan pingsan setelah 30 menit dan meninggal
setelah 1 jam.
|
6400 PPM
|
Meninggal
dalam 30 menit
|
12,800 PPM
|
Gangguan
psikologi, pingsan, meninggal dalam 1-3 menit setlah terhirup.
|
Sumber : NFPA 720: Standard for the Installation of Carbon Monoxide(CO)
Detection and Warning Equipment
2.3 Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau
papan rangkaian elektronik open source
yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler
itu sendiri adalah chip atau IC (Integrated Circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer.
Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroler adalah agar rangkaian elekronik dapat memberikan input,
memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai 'otak' yang mengendalikan input dan output sebuah rangkaian elektronik. Secara umum, Arduino terdiri
dari dua bagaian, yaitu:
1.
Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source.
2.
Software Arduino yang juga open source, meliputi software Arduino IDE untuk menulis
program di komputer selanjutnya ditransfer ke Arduino.
Arduino merupakan platform mikrokontroler yang bertujuan
menyederhanakan berbagai macam kerumitan pada pemrograman mikrokontroler
sehingga menjadi paket yang mudah digunakan. Selain itu, arduino juga
menawarkan berbagai keunggulan lainnya seperti:
1.
Ekonomis biaya pembuatan board
arduino cukup murah dibandingkan dengan platform mikrokontroler lainnya.
2.
Sederhana dan mudah
pemrogramannya. Arduino sangat ramah bagi pengguna pemula karena memang
dikembangkan dalam dunia pendidikan.
3.
Perangkat lunaknya open source.
Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan secara open source.
4.
Perangkat kerasnya open source.
5.
Tidak perlu perangkat chip programmer. Tersedia bootloader yang menangani upload program
dari komputer.
6.
Sudah memiliki sarana komunikasi
USB. Sehingga memudahkan pengguna komputer terbaru yang tidak memiliki port
serial/RS323 bisa menggunakannya.
7.
Bahasa pemrograman relatif
mudah, karena software ardunino
dilengkapi dengan kumpulan library
yang cukup lengkap.
8.
Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board arduino misalkan shield GPS,
Ethernet, SD Card, dll.
2.3.1 Arduino Nano
Arduino
Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil,
lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan
basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168
(untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama
dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak
menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer
menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh
perusahaan Gravitech.
Gambar 2.3 Arduino Nano Belakang[4]
2.3.2 Spesifikasi Arduino Nano
Chip mikrokontroller ATmega328P
Tegangan operasi 5V
Tegangan input (yang
direkomendasikan) 7V - 12V
Digital I/O pin 14 buah, 6 diantaranya menyediakan PWM
Analog Input pin 6 buah
Arus DC per pin I/O 40 mA
Memori Flash 32 KB, 0.5 KB telah digunakan untuk bootloader
SRAM 2
KB
EEPROM 1
KB
Clock speed 16 Mhz
Dimensi 45 mm x 18 mm
Berat 5 g
2.3.3 Power Supply
Development Board Arduino Nano dapat diberi tenaga dengan power yang
diperoleh dari koneksi kabel Mini-B USB, atau via power supply eksternal.
External power supply dapat dihubungkan langsung ke pin 30 atau Vin(unregulated
6V - 20V), atau ke pin 27 (regulated 5V). Sumber tenaga akan otomatis dipilih
mana yang lebih tinggi tegangan Beberapa pin power pada Arduino Uno :
-
GND. Ini adalah ground atau
negatif.
-
Vin. Ini adalah pin yang
digunakan jika anda ingin memberikan power langsung ke board Arduino dengan
rentang tegangan yang disarankan 7V - 12V
-
Pin 5V. Ini adalah pin output
dimana pada pin tersebut mengalir tegangan 5V yang telah melalui regulator
-
3V3. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut disediakan tegangan 3.3V yang telah melalui regulator
- REF.
Ini adalah pin yang menyediakan referensi tegangan mikrokontroller. Biasanya
digunakan pada board shield untuk memperoleh tegangan yang sesuai, apakah 5V
atau 3.3V
2.3.4
Input dan Output (I/O)
Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, Arduino Nano memiliki 14 buah digital pin yang dapat digunakan
sebagai input atau output, sengan menggunakan fungsi pin Mode,digital Write,
dan digital(Read). Pin-pin tersebut bekerja pada tegangan 5V, dan setiap pin
dapat menyediakan atau menerima arus 20mA, dan memiliki tahanan pull-up sekitar
20-50k ohm (secara default dalam posisi discconnect). Nilai maximum adalah
40mA, yang sebisa mungkin dihindari untuk menghindari kerusakan chip mikrokontroller
Beberapa pin memiliki fungsi khusus :
- Serial, terdiri
dari 2 pin : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) yang digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirim (TX) data serial.
- External Interrups,
yaitu pin 2 dan pin 3. Kedua pin tersebut dapat digunakan untuk mengaktifkan
interrups. Gunakan fungsi attachInterrupt()
- PWM: Pin 3, 5, 6,
9, 10, dan 11 menyediakan output PWM 8-bit dengan menggunakan fungsi
analogWrite
- SPI : Pin 10 (SS),
11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK) mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan
SPI Library
- LED : Pin 13. Pada
pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital pin no 13.
Arduino Nano
memiliki 8 buah input analog, yang diberi tanda dengan A0 hingga A7.
Masing-masing pin analog tersebut memiliki resolusi 1024 bits (jadi bisa
memiliki 1024 nilai). Secara default, pin-pin tersebut diukur dari ground ke
5V, namun bisa juga menggunakan pin REF dengan menggunakan fungsi
analogReference().
Pin Analog A6
dan A7 tidak bisa dijadikan sebagai pin digital, hanya sebagai analog. Beberapa
pin lainnya pada board ini adalah :
- I2C :
Pin A4 (SDA) dan A5 (SCL). Pin ini mendukung komunikasi I2C (TWI) dengan
menggunakan Wire Library.
- AREF. Sebagai referensi tegangan untuk input
analog.
- Reset. Hubungkan
ke LOW untuk melakukan reset terhadap mikrokontroller. Biasanya digunakan untuk
dihubungkan dengan switch yang dijadikan tombol reset.
2.3.5 Reset Otomatis (software)
Biasanya, ketika anda melakukan
pemrograman mikrokontroller, anda harus menekan tombol reset sesaat sebelum
melakukan upload program. Pada Arduino Uno, hal ini tidak lagi merepotkan anda.
Arduino Uno telah dilengkapi dengan auto reset yang dikendalikan oleh software
pada komputer yang terkoneksi. Salah satu jalur flow control (DTR) dari
ATmega16U pada Arduino nano R3 terhubung dengan jalur reset pada ATmega328
melalui sebuah kapasitor 100nF. Ketika jalur tersebut diberi nilai LOW,
mikrokontroller akan di reset. Dengan demikian proses upload akan jauh lebih
mudah dan anda tidak harus menekan tombol reset pada saat yang tepat seperti
biasanya.
2.3.6
Pemetaan Pin
Dibawah
ini pemetaan pin ATmega328 pada Arduino Nano.
Gambar
2.4 Pemetaan Pin ATmega328 SMD[4]
Perhatikan
pemetaan antara pin Arduino Nano dan port ATmega328 SMD. Pemetaan untuk
ATmega8, ATmega168, dan ATmega328 sangat identik atau sama persis.
Nomor Pin
|
Nama Pin
|
Nomor Pin
|
Nama PIN
|
ATmega328
|
Arduino Nano
|
||
1
|
PD3 (PCINT19/OCB2B/INT1)
|
6
|
Digital Pin 3 (PWM)
|
2
|
PD4 (PCINT20/XCK/T0)
|
7
|
Digital Pin 4
|
3
|
GND
|
4&29
|
GND
|
4
|
VCC
|
27
|
VCC
|
5
|
GND
|
4&29
|
GND
|
6
|
VCC
|
27
|
VCC
|
7
|
PB6 (PCINT6/XTAL1/TOASC1)
|
-
|
-
|
8
|
PB7 (PCINT7/XTAL2/TOASC2)
|
-
|
-
|
9
|
PD5 (PCINT21/OC0B/T1)
|
8
|
Digital Pin 5 (PWM)
|
10
|
PD6 (PCINT22/OC0A/AIN0)
|
9
|
Digital Pin 6 (PWM)
|
11
|
PD7 (PCINT23/AIN1)
|
10
|
Digital Pin 7
|
12
|
PB0 (PCINT0/CLK0/ICP1)
|
11
|
Digital Pin 8
|
13
|
PB1 (PCINT1/OC1A)
|
13
|
Digital Pin 9 (PWM)
|
14
|
PB2 (PCINT2/SS/OC1B)
|
13
|
Digital Pin 10
(PWM -
SS)
|
15
|
PB3 (PCINT3/OC2A/MOSI)
|
14
|
Digital Pin 11
(PWM -
MOSI)
|
16
|
PB4 (PCINT4/MISO)
|
15
|
Digital Pin 12 (MISO)
|
17
|
PB5 (PCINT5/SCK)
|
16
|
Digital Pin 13 (SCK)
|
18
|
AVCC
|
27
|
VCC
|
19
|
ADC6
|
25
|
Analog Input 6
|
20
|
AREF
|
18
|
AREF
|
21
|
GND
|
4&29
|
GND
|
22
|
ADC7
|
26
|
Analog Input 7
|
23
|
PC0 (PCINT8/ADC0)
|
19
|
Analog Input 0
|
24
|
PC1 (PCINT9/ADC1)
|
20
|
Analog Input 1
|
25
|
PC2 (PCINT10/ADC2)
|
21
|
Analog Input 2
|
26
|
PC3 (PCINT11/ADC3)
|
22
|
Analog Input 3
|
27
|
PC4 (PCINT12/ADC4/SDA)
|
24
|
Analog Input 4 (SDA)
|
28
|
PC5 (PCINT13/ADC5/SCL)
|
25
|
Analog Input 5 (SCL)
|
29
|
PC6 (PCINT14/RESET)
|
28&23
|
RESET
|
30
|
PD0 (PC INT16/RXD)
|
2
|
Digital Pin 0 (RX)
|
31
|
PD1 (PCINT17/TXD)
|
1
|
Digital Pin 1 (TX)
|
32
|
PD2 (PCINT18/INT0)
|
5
|
Digital Pin 2
|
Gambar 2.5 Pin Layout Arduino Nano[5]
2.3.7 Memori
Chip ATmega328 pada Arduino Uno R3
memiliki memori 32 KB, dengan 0.5 KB dari memori tersebut telah digunakan untuk
bootloader. Jumlah SRAM 2 KB, dan EEPROM 1 KB, yang dapat di baca-tulis dengan
menggunakan EEPROM library saat melakukan pemrograman.
2.4 Sensor
Sensor merupakan suatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan
fisik atau kimia. Sensor tediri dari komponen tertentu yang sensitif terhadap
suatu zat. Pada dasarnya prinsip kerja sensor adalah bila komponen
sensitif mampu merasa suatu zat maka nilai
resistansi komponen akan berubah seiring dengan perubahan variabel yang di
tangkap oleh sensor.
2.4.1 Sensor Asap MQ-7
Sensor asap MQ-7 ini merupakan sensor gas sederhana untuk mendeteksi gas
CO (Carbon Monoksida). Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas CO mulai
dari 20 hingga 2000 ppm. sensor ini
sudah dilengkapi dengan potensiometer untuk mengatur sensitifitas dan dapat
digunakan untuk perangkat rumahan, perangkat industri, pengukuran polutan di
jalan, maupun kendaraan.
Kondisi lingkungan
yang disarankan untuk penggunaan sensor ini adalah : suhu antara -25 hingga 50
derajat celcius, kelembaban tidak lebih dari 95%, dan kadar oksigen (02) adalah
21%. Sensor MQ7 ini memerlukan adjustmen pada tingkat suhu dan kelembaban
tertentu. Sensor ini memiliki sebuah elemen tipis yang berfungsi sebagai
penghasil variasi tegangan bila elemen tersebut dikenai oleh asap.lapisan elemen
ini terbentuk pada permukaan luar kristal.di dalam sensor ,arus elektrik
mengalir melewati daerah sambungan grain boundari dari kristal SnO2.
Pada daerah sambungan ,penyerapan
oksigen mencegah muatan untuk bergerak bebas.apabila terdeteksi gas CO maka akan
mengakibatkan perubahan pada tegangan (tegangan output pada sensor akan semakin
naik),sehingga konsentrasi gas akan menurun dan proses deoksidasi akan
terjadi,rapat permukaan dari muatan negative oksigen akan berkurang,dan
mengakibatkan menurunnya ketinggian penghalang dari daerah sambungan Dengan
menurunnya penghalang maka resistansi sensor akan juga ikut menurun. MQ 7
merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon
monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari
sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon
monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan catu daya
heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC, jarak pengukuran
: 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur gas karbon monoksida.
2.4.2
Cara Kerja Sensor
Sensor asap MQ-7 merupakan salah satu
sensor utama dalam penelitian ini sensor ini merupakan sebuah sensor kimia atau
sensor gas .sensor ini mempunyai nilai resistansi Rs yang akan berubah bila
terkena gas yang mewakili asap di udara yaitu gas hidrogen dan ethanol.Sensor
asap MQ-7 mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas
tersebut .jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas –gas tersebut di udara dengan tingkat konsentrasi tertentu
.
maka
sensor akan mengangap terdapat asap di udara .ketika sensor mendeteksi
keberadaan gas –gas tersebut maka resistansi elektrik sensor tersebut akan
menurun yang menyebabkan tegangan yang dihasilkan oleh output sensor akan
semakin besar.selain itu,sensor juga mempunyai sebuah pemanas (heater)
2.4.3
Kondisi Standar Sensor Bekerja
- VC/(Tegangan Rangkaian)
= 5V±0.1
- VH (H)/ Tegangan
Pemanas (Tinggi) = 5V±0.1
- VH (L)/ Tegangan
Pemanas (Rendah) = 1.4V±0.1
- RL/Resistansi Beban
Dapat disesuaikan
- RH Resistansi Pemanas =
33멱5%
- TH (H) Waktu Pemanasan
(Tinggi) = 60±1 seconds
- TH (L) Waktu Pemanasan
(Rendah) = 90±1 seconds
- PH Konsumsi Pemanasan =
Sekitar 350Mw
2.4.4
Kondisi Lingkungan
- Tao/Suhu Penggunaan =
-20℃-50℃
- Tas/Suhu Penyimpanan =
-20℃-50℃
- RH/Kelembapan Relatif =
kurang dari 95%RH
- O2 Konsentrasi Oksigen
= 21%(stand condition) (Konsentrasi Oksigen dapat mempengaruhi sensitivitas)
2.4.5
Karakteristik Sensitivitas
- Rs/ Tahanan Permukaan Terhadap
Tubuh = 2-20k pada 100ppm Carbon Monoxide(CO)
- a(300/100ppm)/ Tingkat Konsentrasi
Kemiringan = Kurang dari 0.5 Rs (300ppm)/Rs(100ppm)
- Standar Kondisi Bekerja =
Temperature -20℃±2℃ Kelembapan 65%±5% , RL:10KΩ±5%,
Vc:5V±0.1V VH:5V±0.1V, VH:1.4V±0.1V
- Waktu Panaskan Tidak
kurang dari 48 jam
- Jarak Deteksi:
20ppm-2000ppm carbon monoxide
2.4.6
Rangkaian Penggunaan MQ-7
2.4.7 Struktur Konfigurasi Sensor MQ-7
Struktur dan konfigurasi MQ-7 sensor gas
ditunjukkan pada gambar (Konfigurasi A
atau B), sensor disusun oleh mikro AL2O3 tabung keramik, Tin Dioksida (SnO2)
lapisan sensitif, elektroda pengukuran dan pemanas adalah tetap menjadi kerak
yang dibuat oleh plastik dan stainless steel bersih. Pemanas menyediakan
kondisi kerja yang diperlukan untuk pekerjaan komponen sensitif. MQ-7 dibuat
dengan 6 pin, 4 dari mereka yang digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2
lainnya digunakan untuk menyediakan arus pemanasan.
Gambar 2.7 Konfigurasi
MQ-7 [7]
2.4.7
Grafik Karakteristik Sensitivitas
Gambar 2.8 Grafik
Karakteristik Sensitivitas [8]
Menunjukkan karakteristik sensitivitas tipikal dari MQ-7
untuk beberapa gas.
- Suhu: 20 ℃, Kelembaban: 65%, O2
konsentrasi 21%
- RL = 10kΩ
- Ro: resistansi sensor pada
100ppm udara bersih.
- Rs: resistansi sensor pada
berbagai konsentrasi gas
2.4.8 Prinsip Operasi
Hambatan permukaan sensor Rs diperoleh
melalui dipengaruhi sinyal output tegangan dari resistansi beban RL yang seri.
Hubungan antara itu dijelaskan: Rs\RL = (Vc-VRL) / VRL sinyal ketika sensor
digeser dari udara bersih untuk karbon monoksida (CO), pengukuran sinyal
dilakukan dalam waktu satu atau dua periode pemanasan lengkap (2,5 menit dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah). Lapisan sensitif dari MQ-7 komponen gas
sensitif terbuat dari SnO2 dengan stabilitas, Jadi, ia memiliki stabilitas
jangka panjang yang sangat baik. Masa servis bisa mencapai 5 tahun di bawah
kondisi penggunaan. Penyesuaian Sensitivitas Nilai resistansi MQ-7 adalah
perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai gas konsentrasi. Jadi, Bila
menggunakan komponen ini, penyesuaian sensitivitas sangat diperlukan. Kami
sarankan Anda mengkalibrasi detektor untuk CO 200ppm di udara dan menggunakan
nilai resistansi beban itu (RL) sekitar 10 KΩ (5KΩ sampai 47 KΩ).
Ketika
secara akurat mengukur, titik alarm yang tepat untuk detektor gas harus ditentukan
setelah mempertimbangkan pengaruh suhu dan kelembaban.Sensitivitas Program
menyesuaikan:
a. Hubungkan sensor ke
rangkaian aplikasi.
b. Menghidupkan daya,
terus pemanasan melalui listrik lebih dari 48 jam.
c. Sesuaikan beban
perlawanan RL sampai Anda mendapatkan nilai sinyal yang menanggapi konsentrasi
karbon monoksida tertentu pada titik akhir dari 90 detik.
d. Sesuaikan lain beban
resistansi RL sampai Anda mendapatkan nilai sinyal yang menanggapi konsentrasi
CO di titik akhir dari 60 detik
2.5. Lampu Pijar
Lampu
pijar adalah sumber cahaya buatan
yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi
udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak
akibat teroksidasi
Prinsip kerja lampu pijar sangat
sederhana. Lampu pijar bekerja berdasarkan prinsip pemanasan dan pembakaran
suatu elemen penghantar yang berupa filamen yang disebabkan oleh arus listrik
yang mengalir pada filamen tersebut.
2.6. LCD (Liquid
Crystal Display)
LCD
adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan
lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan
listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan
diri dengan elektroda dari segmen.
2.6.1 Konfigurasi Pin LCD 16x2
LCD 16x2 yang digunakan sebagai
tampilan dalam sistem ini 16 pin yang dapat digunakan. Gambar 2.14 menunjukkan
pin yang ada pada LCD.
Gambar 2.11 LCD 16x2 [12]
Semua pin pada LCD memiliki fungsi dan spesifikasi tersendiri. Terdapat pin ground untuk LCD yang dihubungkan ke
Arduino dan pin tegangan sumber 5 volt yang juga didapat dari Arduino. Tabel
2.5 menjelaskan spesifikasi pin pada LCD 16x2.
Tabel 2.5 Spesifikasi Pin LCD 16x2 [13]
No.
|
Nama
|
Fungsi
|
1
|
Ground
|
Pin Ground untuk LCD. (0V)
|
2
|
Vcc
|
Penyedia tegangan untuk LCD; 5V (4.7V – 5.3V)
|
3
|
VEE
|
Pengaturan kecerahan pada LCD
|
4
|
Register
Select
|
0 untuk instruksi input dan 1 untuk data input
|
5
|
Read/write
|
0 untuk menulis pada LCD dan 1 untuk membaca
dari LCD
|
6
|
Enable
|
Mengaktifkan sinyal
|
7
|
DB0
|
Data pin 0
|
8
|
DB1
|
Data pin 1
|
9
|
DB2
|
Data pin 2
|
10
|
DB3
|
Data pin 3
|
11
|
DB4
|
Data pin 4
|
12
|
DB5
|
Data pin 5
|
13
|
DB6
|
Data pin 6
|
14
|
DB7
|
Data pin 7
|
15
|
Led+
|
Lampu latar VCC (5V)
|
16
|
Led-
|
Lampu latar Ground (0V)
|
2.7. Relay
Relay merupakan rangkaian yang bersifat elektronik sederhana dan
tersusun oleh saklar, medan elektromagnet (kawat koil), dan poros besi. Fungsi
dari relay yaitu untuk memutuskan
atau menghubungkan suatu rangkaian elektronika yang satu dengan rangkaian
elektronika yang lainnya atau merupakan jenis saklar elektromagnetik. Relay terdiri dari coil dan contact.
Perhatikan gambar 2.12, coil adalah gulungan kawat yang mendapat
arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya
tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis
: Normally Open (kondisi awal sebelum
diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum
diaktifkan close). Secara sederhana
berikut ini prinsip kerja dari relay :
ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya
elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
2.8
Rangkaian ISD
1760
ISD
1760 berfungsi untuk menyimpan suara dan mengeluarkan suara berdasarkan intruksi
yang di berikan oleh arduino kemudian akan menggunakan suara dengan menggunakan
speaker. Di simpan dalam memori yang tersedia pada alat perekam ini
selama 120 detik (2 menit). Dan alat perekam ini akan mengeluarkn suara
rekamnya pada saat program dari arduino memerintahkan untuk mengeluarkan suara
yang telah di rekam dengan masukan data input yang telah diproses oleh arduino
ke dalam speaker [3].
Pada rangkaian ISD 1760 ini juga
terdapat beberapa komponen lain seperti MIC REC di gunakan untuk merekam suara
yang akan di keluarkan memelaui speaker dan juga dilengkapi dengan kapasitor
yang berfungsi seabagai menyimpan suara yang telah di rekam sebelum di kirimkan
ke dalam ISD 1760. Berikutnya speaker di sini berfungsi untuk mengeluarkan
suara yang telah di simpan di dalam IC ISD.
2.9 Arduino
IDE
Arduino IDE (Intergrated Development Environment) adalah perangkat
lunak yang memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari
menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba
secara terminal serial. Arduino IDE
menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan versi yang telah disederhanakan, sehingga lebih mudah
dalam belajar pemrograman.
Banyak alasan bahasa C lebih dipilih, diantaranya karena C merupakan bahasa yang powerful, fleksibel, portable, merupakan bahasa prosedural yang menerapakan konsep runtutan
(program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara berurutan). Toolbar IDE yang
memberikan akses instan ke fungsi-fungsi dapat dilihat pada gambar 2.12 di
bawah ini.
1. Verify
Tombol Verify digunakan utuk
mengkompilasi program yang saat ini di editor.
2. Upload
Digunakan untuk mengkompilasi
Program saat ini dan upload ke papan Arduino yang telah sobat pilih di IDE menu
Tools> Serial Port.
3. New
Digunakan untuk menenciptakan
program baru dengan mengosongkan isi dari jendela editor sekarang.
4. Open
Toolbar ini digunakan untuk membukan
file yang sudah disimpan sebelumnya.
5. Save
Toolbar ini berfungsi untuk
menyimpan program yang ada pada layar editor sekarang.
6. Serial Monitor
Digunakan
untuk membuka jendela Serial Monitor yang memungkinkan Anda untuk melihat data
yang dikirim oleh Arduino dan juga untuk mengirim data kembali. Gambar 2.13
dibawah ini adalah tampilan Arduino IDE.
Gambar 2.13 Tampilan Arduino IDE
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Dibawah ini
merupakan diagram alir dari penelitian terhadap rencana perancangan sistem pengendalian
gas dalam ruangan. Selain tahapan juga ada perlengkapan yang harus disediakan
untuk merancang. Adapun diagram alir sistem pengendalian gas dalam ruangan dapat
dilihat pada gambar 3.1 berikut.
3.2 Diagram Blok Sistem
Sistem yang di rancang bertujuan untuk
mendeteksi asap rokok dalam ruangan. Adapun perancangan alat yang akan
digunakan dalam penelitian ini seperti pada gambar dari blok diagram inilah
nanti dapat dibuat suatu diagram kerja serta program arduino nano.blok diagram
ini menggambarkan sistem dari alat yaitu terdiri dari input, proses, dan
output.
Sistem
ini akan bekerja apabila sensor telah mendeteksi keberadaan asap rokok di dalam
ruangan,bila sensor mendeteksi adanya asap maka resistansi sensor akan mengecil
sehingga arus dan tegangan yang dihasilkan lebih besar,hasil keluaran dari
sensor kemudian akan diubah dalam bentuk digital ADC (Analog To Digital
Converter) yang telah tersedia di dalam arduino nano .Data dari ADC kemudian
diolah oleh arduino nano yang sudah diprogram untuk mengontrol output lcd
sebagai tampilan display,speaker sebagai indikator suara dan lampu sebagai
indikator yang berfungsi mengeluarkan cahaya atau sebagai peringatan.
3.3 Diagram Alir Cara Kerja Alat
Cara kerja dari alat yang sudah
dirancang bagian pertama secara sederhana akan dijabarkan oleh gambar 3.3 berikut
Pada tahap awal, sistem melakukan
inisialisasi terhadap dua buah sensor, yaitu sensor MQ-7 sebagai pemberi nilai
masukan bagi sistem. Setelah mengetahui banyaknya asap yang terdeteksi dalam
ruangan, nilai masukan dari sensor diakusisi. Jika nilai tidak memiliki error
maka nilai tersebut akan masuk ke tahap proses akusisi nilai sensor.
Gambar
3.4 di atas, menjabarkan diagram alir perancangan sistem bagian kedua yang
menunjukkan bahwa setelah melakukan inisialisasi, sistem menerima data dari
sensor berupa jumlah gas dalam satuan PPM. Nilai yang diperbolehkan masing-masing
sensor memiliki batas minimum-maksimum yang sudah diatur didalam sistem. Untuk
sensor MQ-7 mulai 60 PPM sampai 250 PPM.
3.4 Perancangan Sistem
Pemodelan dan perancangan sistem ini terdiri dari komponen perangkat keras
berupa perangkat elektronik serta software berupa program pengontrol sistem.
3.4.1 Perangkat Keras
Hardware dalam sistem ini merupakan
komponen elektronik yang digunakan dalam rancangan baik yang berfungsi sebagai
input, media proses, output, maupun tampilan.
3.4.2 Sensor MQ-7
Sensor yang mendeteksi jumlah gas karbon monoksida ini bekerja dengan
tegangan 5 V dari Arduino. Sensor dengan empat pin ini hanya digunakan tiga pin,
tegangan, nilai untuk Arduino, serta grounding.
3.4.3 LCD 16x2
LCD digunakan sebangai penampil informsi mengenai nilai gas yang dideteksi
sensor MQ-2 dan sensor MQ-7 serta nilai output berupa PWM. Dengan menggunakan
tegangan kerja dari Arduino, berikut adalah konfigurasi pin Arduino uno dengan
LCD 16x2. Gambar 3.7 berikut ini menggambarkan konfigurasi pin LCD 16x2.
3.4.4 Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi
udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak
akibat teroksidasi
Prinsip kerja lampu pijar
sangat sederhana. Lampu pijar bekerja berdasarkan prinsip pemanasan dan
pembakaran suatu elemen penghantar yang berupa filamen yang disebabkan oleh
arus listrik yang mengalir pada filamen tersebut.
3.4.5Arduino Nano
Arduino Nano adalah salah satu papan
pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung
penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler
ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi
2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan Arduino
Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan
colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB
Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.
Gambar 2.2 Arduino Nano Depan
[3]
Gambar 2.3 Arduino Nano Belakang[4]
3.4.6 Rangkaian ISD 1760
ISD 1760 berfungsi untuk menyimpan suara dan mengeluarkan suara
berdasarkan intruksi yang di berikan oleh arduino kemudian akan menggunakan
suara dengan menggunakan speaker. Di simpan dalam memori yang tersedia
pada alat perekam ini selama 120 detik (2 menit). Dan alat perekam ini akan
mengeluarkn suara rekamnya pada saat program dari arduino memerintahkan untuk
mengeluarkan suara yang telah di rekam dengan masukan data input yang telah
diproses oleh arduino ke dalam speaker [3].
Pada
rangkaian ISD 1760 ini juga terdapat beberapa komponen lain seperti MIC REC di
gunakan untuk merekam suara yang akan di keluarkan memelaui speaker dan juga
dilengkapi dengan kapasitor yang berfungsi seabagai menyimpan suara yang telah
di rekam sebelum di kirimkan ke dalam ISD 1760. Berikutnya speaker di sini
berfungsi untuk mengeluarkan suara yang telah di simpan di dalam IC ISD.
- VH
(H)/ Tegangan Pemanas (Tinggi) = 5V dc
- VH
(L)/ Tegangan Pemanas (Rendah) = 1.4V dc
-
RL/Resistansi Beban Dapat disesuaikan
BAB IV
PENGUJIAN
DAN PENGUKURAN ALAT
4.1 Tinjauan Pengujian
Bab ini membahas cara pengujian dan
pengukuran dari rangkaian yang dirancang,sehingga dapat diketahui apakah
rangkaian yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan.
4.2 Pengukuran dan Pengujian Hardware
Adapun pengujian dan pengukuran yang dilakukan
dalam pembuatan alat ini adalah sebagai
berikut :
1.Pengujian sensor
2.pengujian ISD
3.pengukuran arduino
4.pengukuran pada rangkaian relay
5.pengukuran pada lampu pijar atau pada
tegangan AC
4.2.1
Pengujian dan Pengukuran Rangkaian Sensor MQ-7
a.Hasil Pengujian
Tabel 4.2 Pengukuran
pada Sensor Asap
Untuk pengujian sensor MQ-7 yang ditempatkan
langsung didalam ruangan ,hal yang perlu diperhatikan adalah jarak peletakan
sensor harus di sesuaikan dengan volume ruangan yang akan digunakan.Dalam
pengujian sensor ini ruangan yang digunakan/diorientasikan berukuran 3m x 3m x
4m.
b.
Hasil Pengukuran
Dalam pengujian dilakukan beberapa
pengukuran,tabel pengukuran 1 ruangan yang diorientasikan berukuran 3m x 3m
x2,5m dengan jarak peletakan sensor 2,5 m dari permukaan lantai dan jarak
sensor dengan perokok saat posisi duduk adalah 2,5 m. Hasil pengukuran output sensor dapat dilihat pada
table berikut.
Tabel 4.2 pengukuran
pada sensor
No.
|
Jumlah Perokok
|
Vin(V)
|
PPM
|
Keterangan
|
1.
|
Tanpa Perokok
|
4
|
60
|
Ruangan Aman
|
2.
|
Kurang dari 5 Orang Perokok
|
4
|
100
|
Speaker Aktif
|
3.
|
Lebih dari 5 Orang Perokok
|
4
|
200
|
Lampu pijar mati dan Speaker Aktif
|
4.2.4.Pengujian Rangkaian ISD 1760
a.Hasil Pengujian
Pada pengujian ISD 1760 untuk dapat
merekam suara diperlukan sebuah rangkaian minimun ISD,untuk mengatifkan ISD
dibutuhkan program sub rutin pada arduino nano .berikut adalah list program
untuk mengatifkan ISD 1760. #define
suara 12
void setup()
{
pinMode(suara,OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
b.Hasil
Pengukuran
Tabel. 4.6 Hasil pengukuran ISD 1760
Output Mode
|
Push Button Otomatis
|
Pin Arduino
|
Keluaran suara berupa kalimat
|
HIGH
|
Play Mode
|
12 (Pin Digital)
|
Area dilarang merokok, Anda silahkan keluar.
|
c.Analisa
Pada pengujian alat
pendeteksi asap rokok dengan output suara menggunakan ISD 1760 pada table
menunjukkan hasil durasi rekaman yang dibutuhkan 5 detik,setelah sensor
mendeteksi adanya asap rokok dengan ketebalan asap kategori sedang maka ISD
1760 akan mengeluarkan suara peringatan melalui sebuah speaker yang telah
dipasang pada ISD 1760.untuk mengaktifkan ISD pada button play high dan untuk
merekam pin 12 arduino nano (Record mode) harus diberi logika 1 atau high.
4.2.5 Pengujian Sistem Arduino nano
a. Hasil pengujian
Pengontrolan seluruh sistem diatur oleh
arduino nano yang telah diprogram,untuk mengoperasikan arduino nano membutuhkan
sebuah rangkaian minimum sistem .berikut adalah rangkaian minimum sistem arduino
nano dengan input/outputnya.
Berikut adalah list
program untuk Arduino nano memakai bahasa C.
#include
<LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal
lcd(11, 10, 9, 8, 7, 6);
#define
suara 12
#define
relay1 A1
const
int sensor = A0;
int
val = 0;
int
nilai_analog;
int
hasil;
void
setup()
{
lcd.begin(16, 2);
pinMode(sensor,INPUT);
pinMode(suara,OUTPUT);
pinMode(relay1,OUTPUT);
digitalWrite(suara, HIGH);
Serial.begin(9600);
}
b.Hasil Pengukuran
Tegangan yang terukur pada port-port yang
digunakan terhadap Vcc dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 4.7 Hasil pengukuran pada pin Arduino
nano
No.
|
Pin Arduino
|
Vin (V)
|
Fungsi
|
Keterangan
|
1
|
Pin 11, 10, 9, 8,
7, dan 6
|
5 Vdc
|
Output
|
LCD (Liquid Crystall LCD
|
2
|
Pin 12
|
5 Vdc
|
Output
|
ISD
|
3
|
Pin A0 (Analog Nol)
|
5 Vdc
|
Input
|
Sensor MQ-7
|
4
|
Pin A1 (Analog Satu)
|
5 Vdc
|
Output
|
Relay
|
Arduino IDE (Intergrated Development Environment) adalah perangkat
lunak yang memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari
menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba
secara terminal serial. Arduino IDE
menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan versi yang telah disederhanakan, sehingga lebih mudah
dalam belajar pemrograman.
Banyak alasan bahasa C lebih dipilih, diantaranya karena C merupakan bahasa yang powerful, fleksibel, portable, merupakan bahasa prosedural yang menerapakan konsep runtutan
(program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara berurutan). Toolbar IDE yang
memberikan akses instan ke fungsi-fungsi dapat dilihat pada gambar 2.12 di
bawah ini.
1. Verify
Tombol Verify digunakan utuk
mengkompilasi program yang saat ini di editor.
2. Upload
Digunakan untuk mengkompilasi
Program saat ini dan upload ke papan Arduino yang telah sobat pilih di IDE menu
Tools> Serial Port.
3. New
Digunakan untuk menenciptakan
program baru dengan mengosongkan isi dari jendela editor sekarang.
4. Open
Toolbar ini digunakan untuk membukan
file yang sudah disimpan sebelumnya.
5. Save
Toolbar ini berfungsi untuk
menyimpan program yang ada pada layar editor sekarang.
6. Serial Monitor
Digunakan
untuk membuka jendela Serial Monitor yang memungkinkan Anda untuk melihat data
yang dikirim oleh Arduino dan juga untuk mengirim data kembali. Gambar 2.13
dibawah ini adalah tampilan Arduino IDE.
Gambar 2.13 Tampilan Arduino IDE